Mengawali tahun ajaran baru 2019/2020, Program Studi Hukum Keluarga (Ahwal Syakhshiyah) Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia menyelenggarakan Studium Generale pada Rabu (28/8) di lantai 3, Auditorium Fakultas Teknik Industri Universitas Islam Indonesia. Kegiatan yang dilakukan untuk menyambut mahasiswa baru ini dihadiri sekitar hampir 200 orang. Dengan mengusung tema, “Mahasiswa Millenial Pemimpin Masa Depan”, perhelatan akbar tahunan ini menghadirkan dua narasumber, Muhammad Iqbal Juliansyah, S.Sy., M.H (dosen tetap Fakultas Syariah IAIN Purwokerto) dan Samsul Zakaria, S.Sy., M.H (Calon Hakim/Cakim MA RI, yang sekarang ditempatkan di Kota Malang). Iqbal panggilan akrabnya merupakan alumnus terbaik PSHK angkatan 2019, sementara Samsul alumnus terbaik angkatan 2009.
Stadium Generale tahun ini dibuka langsung oleh Dekan Fakultas Ilmu Agama Islam, Dr. H. Tamyiz Mukharram, M.A. Dalam sela-sela sambutannya, beliau berpesan kepada para mahasiswa baru, “agar bisa mengambil kiat-kiat bagaimana menjadi pribadi yang unggul sekaligus sukses dengan banyak belajar kepada pemateri-pemateri hari ini”.Di samping itu beliau juga menjelaskan bahwa Alumni Fakultas Ilmu Agama Islam ini sudah banyak yang sukses menjadi pemimpin di tingkat nasional, seperti diantaranya Bupati Kabupaten Sleman dan Wakil Gubernur Jawa Tengah yang pada saat ini masih menjabat.
Sementara itu, sekretaris PSHK, Krismono, S.H.I., M.S.I yang dalam hal ini mewakili Prof. Dr. H. Amir Muallim, BA. MIS, selaku Kaprodi PSHK, menuturkan, “PSHK ini sejak tahun 2002 sudah mendapatkan Akreditasi A oleh karena itu harus tetap dipertahankan dengan selalu memperbaiki kualitas prodi, di mana sebentar lagi akan ada reakreditasi lagi dari BAN-PT.” Pada kesempatan yang lain, beliau memaparkan segudang prestasi yang telah diraih mahasiswa PSHK dalam kurun tiga tahun terakhir baik di tingkat nasional maupun Internasional, yang sebelumnya beliau juga mengenalkan satu per satu profil pimpinan dan tenaga pengajar PSHK.
“Mahasiswa Ulil Albab, Pemimpin Masa Depan” itulah tema Materi Pertama yang disampaikan oleh Muhammad Iqbal Juliansyah, S.Sy., M.H.
“kalau kita perhatikan menurut penelitian saat ini Negara Indonesia terpapar 36% Radikalisme, Masyarakat Indonesia yang multicultural harus lah kita bijaksana dalam menyikapi perbedaan-perbedaan yang ada, jangan mudah untuk terpancing emosi, Karena saat ini Indonesia Memanggil kita untuk Menuju ke arah yang perubahan yang lebih baik” Ujar beliau.
Dalam materinya beliau menyampaikan tentang bagaimana kearifan lokal, budaya, dan sumber daya alam yang ada di Indonesia sangatlah melimpah ruah, namun saat ini keadaan Indonesia tidaklah sedang baik-baik saja, maka dari itu harapan besar beliau kepada mahasiswa-mahasiwa hari ini untuk belajar dengan sungguh-sungguh, torehkan prestasi-prestasi yang dimiliki, dan Universitas Islam Indonesia akan siap memfasilitasi Mahasiswa. Di samping itu beliau juga menyampaikan kecintaan dan kebanggannya terhadap Kampus swasta terbaik di Indonesia ini, “UII sangatlah peduli dan mendukung terhadap Mahasiswa-mahasiswa yang melakukan kegiatan ke luar Negeri”, tuturnya. Diakhir materinya beliau menyampaikan motivasi kepada Mahasiswa agar ketika kita gagal haruslah bangkit kembali, jangan mudah untuk menyerah karena keberhasilan akan diraih oleh mereka yang tidak pernah menyerah.
Materi kedua disampaikan oleh Syamsul Zakaria, S.Sy., M.H dengan tema “Millenial Syar’i Pemimpin Masa Depan”, keberkahan ilmu dari para Dosen merupakan hal pokok yang ia sampaikan kepada mahasiswa.
“Saya yakin disini banyak yang dari pesantren, nanti kalau dijelaskan Dosennya banyak yang meremehakan, jangan. Keberkahan ilmu itu akan hilang, sekali kita menyepelekan orang lain jangan harap kita akan mendapatkan keberkahan dari ilmu kita. Ingat ! orang yang baik itu adalah meskipun ia dapat mencari ilmu secara berulang-ulang, seolah-olah bersikaplah seperti ia baru menerima ilmu tersebut pertama kalinya.” Ujar Beliau.
Beliau juga menyampaikan bahwa mahasiswa saat ini haruslah pandai-pandai menggunakan teknologi informasi terutama pada media sosial, karena rekam jejak digital bisa membunuh kita. Ketika kita menyampaikan atau menerima Informasi maka haruslah menyaring informasi itu terlebih dahulu, jangan sampai apa yang kita sampaikan tidak benar adanya dan menjadi Hoax. Di akhir materinya beliau menyampaikan pesan menarik kepada Mahasiswa “jadilah pribadi yang ke Utara ada Saudara, ke Barat ada Kerabat, ke Timur ada plipur, dan Ke Selatan ada kenalan”
Kontributor: Aldi